Selamat Datang di Blog Wisata Sangihe bersama saya Stevenly Takapaha, Ayo ke Sangihe Negeri yang penuh dengan Pesona Mari Jaga dan Nikmati Keindahan Alam Sangihe, Lestarikan Kekayaan Budayanya juga nikmat Kulinernya

Gunung Sahendarumang

Lokasi gunung Sahendarumang, yang sebagian besar masuk wilayah Tamako. Gunung Sahedarumang memiliki Fauna yang khas dan endemik seperti Burung Niu
dan beberapa  jenis burung yang Cuma ada di Sangihe (Gunung Sahendarumang). yaitu Burung Lungsihe, Mata mawaira, Sahabe Meha, Salumisi Bemburaeng dan Tanalawo. Keberadaan Gunung dan burung endemik ini telah mengundang perhatian beberapa NGO (LSM) dalam dan luar negeri untuk melakukan penelitian dan memberikan kepedulian untuk melestarikannya seperti NGO ”Bird Life” , Yayasan Sampiri, Yayasan Burung Indonesia, Yayasan Lestari dll.

Makam Raja Santiago

Gerbang Selamat Datang menuju ke Lokasi Makam Raja Santiago. Photo by Stevenly A. Takapaha
Bataha Santiago adalah Raja ke - 3 Kerajaan Manganitu. Makam Raja Santiago Berada di Kampung Nento Kecamatan Manganitu, Makam ini  adalah Bukti Kepahlawanan dari suku Sangihe melawan penjajahan kolonial Belanda. Ukuran makam memiliki  Panjang : 2,50 M dan Lebar : 1,50 M dengan Luas Bangunan Situs : 243 M2 .  Akes menuju Makam ini dari kota Tahuna kita dapat menuju ke Manganitu dari manganitu dapat menggunakan ojek/kendaraan sewa dgn jarak 5 Km atau dengan menggunakan angkutan umum dengan tarif Rp.5.000,-
Santiago adalah Pahlawan Asal Sangihe

Rumah dan Kubur Misionaris


Rumah Misionaris dan Kubur Misionaris sering juga disebut rumah Belanda berada di kecamatan Manganitu

Makam Raja MHP Mocodompis


Makam Raja Manganitu MH. Mocodompis berada di Kampung Barangka Kecamatan Manganitu. MH Mocodompis merupakan Raja ke-15 dari Kerajaan Manganitu yang memerintah sampai Tahun 1880

Makama Raja MH. Mocodompis Photo byStevenly Takapaha 20 Agustus 2017 

Makam Raja Makaampo


Di Kampung Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan – kerajaan di Bumi Pulau Sangihe Besar ini dengan Kerajaan yang pertama yaitu Kerajaan Tabukan dengan Rajanya yang pertama yaitu Raja Makaampo (1530 - 1575), yang dimakamkan di Pulau Sura.Makam ini terbuat dari batu lapis. Akses menuju tempat ini dari Kota Tahuna dapat menggunakan ojek/kendaraan sewa dengan jarak 45 Km atau dengan menggunakan angkutan umum dengan tarif Rp.27.500,- Selanjutnya perjalanan ke lokasi ODTW dilanjutkan dengan menyusuri pantai dengan waktu tempuh 10 Menit

Mane'e


Di Kampung saluran terdapat budaya menangkap ikan tanpa menggunakan jaring di Kampung Salurang. Budaya ini hanya dilakukan pada bulan Mei dan dilaksanakan setahun sekali

Tari Upase


Tari Upase  berasal dari Kecamatan  Tabsel Tengah yang sarat dengan seni dan budaya, Taru upase menonjolkan jiwa patriotik

Makam Raja Sarapil


Makam Raja Sarapil berada di Kampung Bengketang (Enemawira) Ibukota Kecamatan Tabukan Utara..